PENDAHULUAN
Teknologi berperan penting dalam
pendidikan,Teknologi dan media yang dirancang secara khusus bisa memberi
kontribusi bagi pengajaran yang efektif dan bisa membantu siswa meraih potensi
tertinggi mereka.
Karena pada dasarnya semua teknologi
pendidikan adalah baik, meskipun perkembangan teknologi sekarang sudah berkembang, dan tidak bisa
terbendung lagi. Namun yang menjadi pertimbagan baik buruknya sebuah teknologi
adalah tergantung pengunaannya.
Oleh karena itu para pendidik
harus bisa mengarahkan, membimbing serta mendidik mereka agar
mereka tidak terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi tersebut. Dari
lembaga pendidikan inilah anak didik supaya diarahkan tentang bagaimana peran dan pemanfaatan
teknologi dalam kehidupannya.
Anak-anak dengan ketidak mampuan
secara khusus membutuhkan intervensi pengajaran khusus. Sebagai hasil dari
proses inklusi, dan dengan adanya teknologi, bisa membantu ketidak mampuan siswa
sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk belajar ketika dihadirkan situasi
belajar yang sangat terstruktur. Struktur menggantikan pengetahuan sebelumnya
yang kuranng terstruktur yang mengubah kemampuan mereka dengan menyertakan
pesan ke dalam gagasan mental yang tidak lazim.
Siswa yang pendengarannya atau
penglihatannya memiliki kekurangan akan membutuhkan jenis bahan-bahan belajar
yang berbeda-beda. Oleh karenanya membutuhkan pengandalan pada teknologi dan
media serta pemilihan peralatan yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang
spesifik. Banyak guru telah menemukan bahwa strategi-strategi bantuan tersebut
menguntungkan bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan
Oleh sebah itu
penulis berangapan bahwasanya teknologi dengan
pendidikan tidak bias dipisahkan, karena diantara keduanya mempunyai hubungan
yang sangat erat dan saling membutuhka, oleh karena itu penulis akan
sedikit membahas tentang perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Teknologi
Assoiation for
educational kominiation an technology (1980) mendefinisikan eknologi pendidikan
sebagai beriku:
Teknologi pendidikan adalah suatu
proses kompleks yang terintergrasi meliputi manusiA, prosedur, ide dan
peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang mencakup semua aspek
belajar, serta meranang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemeahan masalah itu. [1]
Dengan demikian, secara umum teknologi
pendidikan diarikan sebagai media yang lahir direvolusi teknologi komunikasi
yang dapat digunakan untuk tujuan pengajaran pengajaran, disamping guru, buku
dan papan tulis.
Kemudian Nasuion (1982) Juga
mengungkapkan, pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan
yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang
soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus
dihadapi seara rasional dan ilmiah.[2]
Oleh karena iu langkah yang
terpenting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata mata media
teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
B. Dasar Pemikiran Teknologi
Pendiddikan
Dasar
Pemikiran Teknologi Pendiddikan dapat di tinjau dari
tujuan pendidikan, taiu mengubah anak dan cara
berpikir dan marasa berbuat, jadi mengubah kelakuan. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan itu. sudah
selayaknya pendidik maupun anak didik harus tahu apa yang harus dicapai. atau
tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dapat dilakukan oleh murid
sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia
mempelajarinya. Perkembangan ilmu pengetahuan telah
membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan
manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu
agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut, perlu adanya
penyesuain-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor
pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran
berbasis teknologi yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga
mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya
guna dan berhasil guna.
Seiring dengan berkembangnya
pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat,
utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif
dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku
pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama
sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan . Kesadaran
tentang pentingnya pendidikan dan teknologi yang dapat memberikan harapan dan
kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya
dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak dan langkah,
dalam perkembangan dunia pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu upaya
dalam meningkatkan kualitas hidup, pada intinya bertujuan untuk memanusiakan
manusia, mendewasakan, serta merubah prilaku dan meningkatkan kualitas hidup.
Seperti dijelaskan dalam al-quran surat
Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: “Niscaya Allah akan meninggikan
orang-oran yang beriman diantara kamu, dan beberapa orang, yang diberi ilmu
pengetahuan beberapa derajat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu
kerjakanQS. Al-Mujadalah:11) Untuk itulah perlu adanya
cara atau metode untuk menjawab tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan
berkembangnya waktu, dan dan bagaimana pencapain kurikulum secara maksimal,
maka dari itu peranan penting teknologi sangatlah penting dalam pencapaian pendidikan yang maksimal, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan
agama islam.
Dengan pendekatan teknologi
pendidikan, kita dapat menggunakan
metode ilmiah untuk menguji-cobakan hipotesis-hipotesis tentang cara yang
paling efektif guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Usaha ini pada
hakikatnya tidak berbeda dengan metode pemecahan masalah (method of problem
solving) yang dilakukan dalam bidang lainnya.
Dalam garis besar, langkah-langkah
yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah:
1.
Merumuskan
tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang
sebagai
masalah.
2.
Menyajikan
pelajaran menurut cara dianggap serasi yang kita pandang
sebagai
“hipotesis”yang perlu dites.
3.
Menilai hasil pelajaran
untuk memuji hipotesis itu.
4.
Mencari
perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standar
yang ditentukan dan melangsungkan percobaan
dengan cara lain sampai
tercapai apa
yang diharapkan. [3]
Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas
memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu.
Tujuan yang jelas merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak
guru yang masuk kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya
dalam jam pelajaran itu.tanpa tujuan yang jelas kita tak kan tahu ke mana kita
pergi dan apakah kita sampai ke tempat yang diharapkan, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah
dasar.
Seorang harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar
tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus
dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman
belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual
baik di dalam maupun antar matapelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya
pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna.
Selanjutnya
teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa
yang telah dipelajari. Banyak guru yang melakukan hanya beberapa kali dalam
satu semester dalam bentuk ulangan.
Penilaian yang segera setelah pelajaran ,memberikan keterangan tentang prestasi
anak dan sekaligus tentang kemampuan metode penyajian guru.
Penilaian itu berfungsi sebagai :
(1)
Alat
mengukur hasil belajar murid.
(2)
Alat bagi
guru untuk menilai efekviitasnya mengajar
(3)
Titik
tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis
kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat serta
memperbaiki
metodenya mengajar.[4]
Bila guru menerapkan
prinsip-prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen, maka terbuka jalan untuk
memperbaiki mutunya sebagai guru, ia akan memandang proses mengajar mengajar
sebagai problema yang tak berkesudahan yang dihadapinya secara obyektif dan
ilmiah. Dengan sikap serta usaha demikian mengajar akan
dapat dikembangakan dan ditingkatkan menjadi profesi dalam arti yang
sebenarnya. Langkah-langkah dalam tegnologi pendidikan
seperti digambarkan pada bagan itu dapat digunakan sebagai pedoman untuk
menyusun program suatu lembaga pendidikan tapi juga merencanakan suatu pelajaran bahkan untuk memecahkan tiap
masalah pengajaran yang suwaktu-waktu timbul dalam kelas, misalnya pertanyaan
murid tentang suatu yang kurang dipahaminya. Dalam menghadapi masalah mengajar-belajar
guru harus berfikir: Apa tujuanya? Apa yang harus dapat dilakukan oleh murid?
Bagamaina cara mencapai tujuan itu ? Bagaimana hasilnya? Bagaimana hasilnya?
Bila tidak memuaskan bagaimana cara memperbaikinya?. Inilah beberapa hal yang
harus di dikuasai oleh seorang pendidik.
C. Pengembangan Teknologi
Tampak konsep teknologi pengajaran
merupakan gejala baru di dalam dunia pendidikan dan latihan. Namun, bahwasanya
konsep dasarnya telah berkembang sejak berabad- abad dari hasil pemikiran dari
konsep konsep pengajaran sebelumnya.
Perkembangan dari berbagai metode
pengajaran saat ini merupakan tanda lahir teknologi. Sekalipun dari latar
belakang sejarahnya, tidak berdasarkan ilmu pengetahuan seperi yang kita
ketahui. Dalam metode pengajaran terkandung konsep konsep yang mempengaruhi
cara berfikir, bertindak, penelitian dan pengembangan pembelajaran yang
kemudian dikenal sebagai teknologi.[5]
Pengembangan jaringan informasi
`merupakan upaya mendasar yang perlu disegerakan kepada masyarakat kalangan
bawah, seperti kelompok rumah tangga miskin, rentan, takberdayal adalah
kelompok sasaran yang paling diutamakan. Karena dengan cepat perkembagan
teknologi dari,teknologi cetak, teknologi audio-visual dan Pada 1930-an felm
mulai digunakan untuk kegiatan pembelajaran[6], teknologi
berbasis komputerdan teknologi terpadu. [7]
Dalam pengembagan Teknologi dapat
dikelompokkan menjadi teknologi rendah, sedang, atau teknologi tinggi.
Teknologi rendah tidak menggunakan kelistrikan; yaitu tidak perlu dicolok dan
tidak juga membutuhkan baterai. Sebagai misal, sebuah kaca pembesar untuk
memperbesar bahan-bahan cetakan bagi siswa yang terhambatan secara penglihatan
digolongkan teknologi pembantu berteknologi rendah.
Teknologi menengah membutuhkan
kelistrikan. Buku mini berpendar untuk meningkatkan pencahayaan merupakan
contoh teknologi menengah. Teknologi tinggi melibatkan penggunaan komputer.
Membaca kurzweil merupakan contoh dari teknologi pembantu berteknologi tinggi.[8]
a. Pengembagan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK)
Pesatnya
pengembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan
informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan
perguruan tinggi, misalnya, pemanfaatan TIK lainnya, yaitu diwujudkan dalam
suatu system yang disebut electronic university (e-university). Pengembnggan
e-university bertujuan untuk mendukung penyelenggaran pendidikan,
sehingga perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi yang lebih baik
kepada komunitasnya, baik didalam maupun di luar peguruan tinggi tersebut
melalui internet.
Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan
melalui internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah di dalam jaringan (online)
dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Hal ini mempermudah pemberian informasi bagi siapa pun kesulitan informasi
karena masalah ruang dan waktu.
Lingkungan akademis pendidikan Indonesia yang sudah
akrab dengan implikasi TIK di bidang pendidikan adalah UI dan ITB. Hampir
setiap fakutlas di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat,
memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang
dan waktu.
Demikian juga dengan UPI, melalui
proses pengembangan sarana prasarana serta updating SDM telah mampu
berkiprah dalam pemanfaatan TIK unuk kepentingan kebijakan pendidikan,
diantaranya di fakultas ilmu pendidikan, melalui program studi teknologi
pendidikan dengan laboratorium virtualnya mampu membangun automasi jadwal
perkuliahan, kinerja dosen secara online, portofolio online, jurnal online, dan
sebagainya.
Hal ini tentunya
sangat membantu calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang
membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau
banyak lagi yang lainnya. Contoh lain yakni
universiatas bina nusantara yang juga memiliki jaringan internet yang sangat
mantap, yang membuat mereka layak mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia
dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan situs mereka dapat dibandingkan
dengan layanan yang disediakan oleh situs – situs pendidikan luar negeri seperti institut pendidikan California ,
institut pendidikan Virginia ,
dan sebagainya.[9] Sebagai contoh, pada tingkat pendidikan SMU implikasi TIK juga sudah
mulai dilakukan walaupun belum mampu menjajal dengan implikasi – implikasinya
pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU,
rata – rata pengguna internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan TIK belum
menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. TIK belum menjadi madia database utama bagi nilai – nilai,
kurikulum, siswa, guru, atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan
IT di SMU cukup cerah. Selain untuk melayani institute pendidikan secara
khusus, dapat juga digunakan untuk dunia pendidikan secara umum di Indonesia.
Ada juga layanan situs internet yang
menyajikan kegiatan system pendidikan di Indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk
merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang
terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi
administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama
dari situs ini yaitu sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat
menampung semua sector utama pendidikan. Selain lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian, kita dapat
memanfaatkan internet guna mencari bahan ataupun data yang dibutuhkan untuk
kegiatan tersebut melalui mesin pencari.
Situs tersebut sangat berguna pada
saat kita membutuhkan artikel, jurnal, atupun referensi yang dibutuhkan.
Inisiatif – inisiatif penggunaan TIK dan internet di luar instusi pendidikan
formal, tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah
mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada yaitu situs
penyelenggaraan “komunitas sekolah indonesia ”. Situs yang
menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com[10] Pengembangan dan penerapan TIK juga bermanfaat untuk pendidikan
dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia.
Salah satu aspeknya adalah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya
pulau yang berpencar – pencar dan kontur permukaan buminya yang sering kali
tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan
TIK untuk pendidikan. TIK sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan
pendidikan di bumi nusantara sebab TIK mengandalkan kemampuan pembelajaran
jarak jauh tidak terpisah oleh ruang, jarak, dan waktu. Demi penggapaian daerah
– daerah yang sulit, tentunya penerapan ini dapat dilakukan sesegera mungkin di
Indonesia.
D. Pemanfaatan Teknologi
Sudah selayaknya lembaga – lembaga
pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan memulai penggunaan dan
memanfa’atkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai basis
pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini penting, mengingat penggunaan TIK
merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi
ilmu pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih
luas.
Dalam konteks yang
lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan,
baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat
harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang
luas kepada para peserta didik. Progam pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis
teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturing
effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan sehingga TIK
berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya
dalam dunia pendidikan.
Pembangunan pendidikan berbasis TIK
setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong
komunita pebdidikan (termasuk guru) unuk lebih apresiatif dan proaktif dalam
maksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada
peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh
dari sumber – sumber yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan lain TIK dalam pendidikan, yaitu :
- Mempermudah kerjasama antar
Pelajar dan Pendidik, menghilangkan batas ruang, jarak, dan waktu.
- Sharing information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama – sama dan
mempercepat pengembangan ilmu pngetahuan.
- Virtual university, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang
banyak.[11]
- Serta Penyediaan pendidikan untuk mendukung pelaporan kepada Kantor Dinas Pendidikan yang terkait dengan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Badan Akreditasi Sekolah (BAS).[12]
- Donald
p.ely (1979) mengemukakan beberapa manfaat media teknologi pendidikan,
yaitu : meningkatkan produiktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan
kegiatan pengajaran bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis
terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan belajar
seecara seketika dan penyajian pendidikan lebih luas. Adapun manfaat media
teknologi pendidikan lebih rinci menurut ely (1979) adalah sebagai berikut:
-
meningkatkan
mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of learning’, membantu
guru untuk menggunakan waktu belajar secara lebih baik, mengurangi beban guru
dalam menyajikan informasi, aktivitas guru lebih banayak diarahkan untuk
meningkatkan kegairahan anak.
-
memberi
kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil
atau mengurangi control guru yang tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas
kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya, memungkinkan mereka belajar
menurut cara yang di kehendaki.
-
memberi
dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan atau mernecanakan
program pengajaran secara logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan
pengajaran melaui penelitian, dan sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
-
pengajaran
dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatnya kemampuan manusia
sejalan dengan pemanfaatan media komunikasi, informasi dan data dapat di
sajikan lebih konkret, rasional.
-
meningkatkan
terwujudnya ‘immediacy of learning’ karena media teknologi dapat menghilangkan
atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dengan kenyataan
yang ada di dalam kelas, memberikan pengetahuan langsung.
-
memberikan
penyajian pendidikan lebih luas, terutama melaui media massa , dengan jalan memanfaatkan secara
bersama dan lebih luas peristiwa – peristiwa langka, menyajikan informasi yang
tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.[13]
Uraian di atas memberi gambaran
kepada kita bahwa teknologi pendidikan atau pemanfaatan teknologi untuk tujuan
pendidikan mempunyai manfaat luas. Teknologi pendidikan memungkinkan kegiatan
belajar mengajar lebih produktif, ilmiah, diindividualisasikan, powe fu, immediacy,
sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tentu saja hal ini tidak
sederhana. Teknologi pendidikan menuntut pengetahuan tertentu dari
subjek pendidikan, oleh karena itu teknologi pendidikan teknologi yang di bahas
dalam karya ini adalah bagian integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan
untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap anak.
E. Analisis Penulis Tentang Peranan teknologi
dalam Pendidikan Hidup
tanpa teknologi, bagaikan hidup didalam gua, begitu pula pendidikan, jikalau pendidikan didunia ini
tanpa didukung dengan kemajuan teknologi, maka pendidikan tersebut akan seperti
pendidikan kuno yang tidak ada perkembangan dan perubahan didilamnya. Pengembangan
dan pemanfaatan teknologi dalam duania pendidikan sangatlah dibutuhkan, karena
peranan teknologi dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar
sangatlah domonan.
Karena
belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara
seseorang dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial budayanya.
Karena pengertian belajar adalah
“suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan
lingkungannya”.[14] Sedangkan
menurut Thursan Hakim,“Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan,
pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan
lain-lain kemampuan”.[15]
Pendidikan agama Islam yang diajarkan disekolah sebagaimana dengan keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan bahwa di sekolah-sekolah negeri, pendidikan agama Islam diajar selama 120 menit (2 jam) dalam setiap minggu[16]. Dari berbagai uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan nasional telah dimanajemen, baik secara lembaga dan pembelajaran tentang menempatkan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.
Pendidikan agama Islam yang diajarkan disekolah sebagaimana dengan keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan bahwa di sekolah-sekolah negeri, pendidikan agama Islam diajar selama 120 menit (2 jam) dalam setiap minggu[16]. Dari berbagai uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan nasional telah dimanajemen, baik secara lembaga dan pembelajaran tentang menempatkan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.
Namun
ironisya dalam sekolah-sekolah yang berbasisi negeri (Non Agama) Jumlah jam
peajaran agama hanya 120 menit dalam satu minggu, dari minimnya jam pelajaran
agama maka, peranan teknologi sangatlah penting dalam
pencapaian Pendidikan. Karena tanpa peranan teknologi yang baik, maka proses belajar mengajar tidak akan bisa tercapai
dengan baik, khususnya sekolah sekolah yang berbasis agama Islam. Karena
tujuan penyelenggaraan pendidikan agama islam untuk mempersiapkan peserta didik
dalam menuju pendidikan tinggi dan terjun di masyarakat, karena itu fungsi teknologi dalam pendidikan lebih pada penyiapan siswa dalam kerangka akademik serta dasar–dasar
pengetahuan sebagai landasan kuat untuk tumbuhnya sikap dan moral sebagai ilmuan Islam
Dalam Islam,
pendidikan berasal dari kata “tarbiyah” dan bahasa berasal dari bahasa
Arab[17], merupakan proses mengubah tingkah laku individu
peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya; proses
tersebut dilakukan melalui pendidikan sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi
di antara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat
Oleh karena itu seorang guru harus bisa
terampal agar hasil pendidikan
sesuai dengan apa yang kita harapkan, dan agar
pendidikan bias tercapai dengan baik maka teknologi sangan berperan penting
didalamnya, namun dengan adanya teknologi yang modrn, seorang guru harus bias
mengarahkan peserata didik dalam pemanfaatan teknologi, karena tanpa bibbingan
dan pengarahan dari pendidik, maka seorang anak akan muda terbawa arusarus
negative, yang ditimbulakan dari teknologi, karena tugas pendidik adalah, membentuk
karekter pribadi yang luhur.
Hal ini sesuai dengan UUD tahun 1945 pasal 3 tentang pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.[18].
Oleh sebab itu, pada masa saat ini teknologi tidak hanya digunakan dalam urusan astronomi atau pun kesehatan saja, namun pendidikan haruslah megunakan teknologi, karena dengan kemajuan pendidikan, maka secara otomatis teknologi akan ikut berkembang.
Hal ini sesuai dengan UUD tahun 1945 pasal 3 tentang pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.[18].
Oleh sebab itu, pada masa saat ini teknologi tidak hanya digunakan dalam urusan astronomi atau pun kesehatan saja, namun pendidikan haruslah megunakan teknologi, karena dengan kemajuan pendidikan, maka secara otomatis teknologi akan ikut berkembang.
Namun pada dasarnya pengenbangan teknologi
merupakan dari hasil pendidikan yang melalui proses pembelajaran, kemudian
diterapkan, sehingga munculah teknologi. Pendidikan dan teknologi bagaikan mata
rantai yang satu dengan yang lain salaing berkaitan, jika teknologi menjau dari
pendidikan, maka teknologi tidak akan bisa berkembang dengan pesat. Begitu pula
jikalau pendidikan tidak dibarengi dengan teknilogi, maka pendidikan itu akan
sulit berkembang dan akan menjadi monoton tidak ada kemajuan.
Pada
dasarnya, pemikiran masyarakat kita telah terkontaminasi dengan angapan, bahwa
teknologi dalam pendidikan adalah sebuah pembelajaran yang dialakukan dengan
mengunakan alat elektronik. Namun pada dasarnya sebuah teknologi dalam arti
luas dalam pendidikan adalah media yang lahir direvolusi teknologi komunikasi
yang dapat digunakan untuk tujuan pengajaran, disamping guru, buku dan papan
tulis, dan semua alat penyampaian informasi yang menghasilkan, hasil yang
memuaskan dalam proses belajar menajar, ini adalah termasuk bagaian dari
teknologi pendidikan.
PENUTUP
Dari pemaparan
diatas, teknologi pendidikan dapat di tafsirkan sebagai media dari
perkembangan alat komunikasi yang dugunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat
itu lazim disebut ”hard ware”. Ada pula
yang memandang teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan yang ilmiah
kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Pendirian ini mengutamakan “soft
ware”-nya. Tanpa alat-alat, pendidikan dapat dijalankan. Sebaliknya “hard ware”
tak berguna tanp “soft ware”.
Teknologi
pendidikan merupakan suatu ekspresi dari gerakan dan teknologi pendidikan
mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar serta
memandang tiap metode metode mengajar sebagai hipotesis yang harus di uji
efektivitasnya.dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan
untuk berkembang menjadi “science”. Namun pekerjaan guru akan selalu mengadung
aspek ”seni”.
Dari pemaparan
diatas, teknologi yang paling penting adalah teknologi yang ditimbulkan dari
diri pendidik, tanpa seorang pendidik yang handal dan kreatif maka teknologi
tidak akan bermanfaat dalam pendidikan. Kerena pada dasarnya kesuksesan dalam
pendidikan adalah terletak pada keaktifan seorang pendidik dalam mengelolah
lingkunagan
sekolahnya.
Dan seorang Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi,
keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani
mengemas dan mengembangkan materi Secara akademik, guru dituntut untuk terus
menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan
diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus
pada bidang kajian tertentu saja, serta seorang guru harus menguasai teknologi
dengan
sepenuhnya.
Serta seorang
peserta didik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak
dan bervariasi, dan juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang,
memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak
dipenuhi, maka seorang guru harus lebih kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarman. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara. 1995.
Nasution. Teknologi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara. 1994.
Sudjana, Nana. Ahmad Rifai. Teknologi Pengajaran. Bandung:
SBA. 2003.
Wasty
Sumanto. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta. 2009.
Sharo E. Smaldino, Debora L. Lother,
jemesde Russel. Teknologi Pewmbelajaran Dan Media Pembelajaran. Jakarta: kjencana, 2012 Cyril
Poster. Gerakan Menciptakan Sekolah Unggulan,Jakarta: Adidaya. 2000.
Dermawan, Deni. Teknologi
Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
Hadi, Yusuf . Menyemai
Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Mahkota. 2000.