Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Pendidikan


PENDAHULUAN
Teknologi berperan penting dalam pendidikan,Teknologi dan media yang dirancang secara khusus bisa memberi kontribusi bagi pengajaran yang efektif dan bisa membantu siswa meraih potensi tertinggi mereka.
Karena pada dasarnya semua teknologi pendidikan adalah baik, meskipun perkembangan teknologi sekarang sudah berkembang, dan tidak bisa terbendung lagi. Namun yang menjadi pertimbagan baik buruknya sebuah teknologi adalah tergantung pengunaannya.
Oleh karena itu para pendidik harus  bisa mengarahkan, membimbing serta mendidik mereka agar mereka tidak terpengaruh dengan adanya perkembangan teknologi tersebut. Dari lembaga pendidikan inilah anak didik supaya diarahkan tentang bagaimana peran dan pemanfaatan teknologi dalam kehidupannya.
Anak-anak dengan ketidak mampuan secara khusus membutuhkan intervensi pengajaran khusus. Sebagai hasil dari proses inklusi, dan dengan adanya teknologi, bisa membantu ketidak mampuan siswa sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk belajar ketika dihadirkan situasi belajar yang sangat terstruktur. Struktur menggantikan pengetahuan sebelumnya yang kuranng terstruktur yang mengubah kemampuan mereka dengan menyertakan pesan ke dalam gagasan mental yang tidak lazim.
Siswa yang pendengarannya atau penglihatannya memiliki kekurangan akan membutuhkan jenis bahan-bahan belajar yang berbeda-beda. Oleh karenanya membutuhkan pengandalan pada teknologi dan media serta pemilihan peralatan yang tepat agar sesuai dengan tujuan yang spesifik. Banyak guru telah menemukan bahwa strategi-strategi bantuan tersebut menguntungkan bagi siswa yang memiliki ketidakmampuan
Oleh sebah itu penulis berangapan bahwasanya teknologi dengan pendidikan tidak bias dipisahkan, karena diantara keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling membutuhka, oleh karena itu penulis  akan sedikit membahas tentang perkembangan dan pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan.

PEMBAHASAN

A. Pengertian Teknologi
    Assoiation for educational kominiation an technology (1980) mendefinisikan eknologi pendidikan sebagai beriku:
Teknologi pendidikan adalah suatu proses kompleks yang terintergrasi meliputi manusiA, prosedur, ide dan peralatan dan organisasi untuk menganalisis masalah yang mencakup semua aspek belajar, serta meranang, melaksanakan, menilai dan mengelola pemeahan masalah itu. [1]
Dengan demikian, secara umum teknologi pendidikan diarikan sebagai media yang lahir direvolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pengajaran pengajaran, disamping guru, buku dan papan tulis.
Kemudian Nasuion (1982) Juga mengungkapkan, pada hakikatnya teknologi pendidikan adalah suatu pendekatan yang sistematis dan kritis tentang pendidikan. Teknologi pendidikan memandang soal mengajar dan belajar sebagai suatu masalah atau problema yang harus dihadapi seara rasional dan ilmiah.[2]
Oleh karena iu langkah yang terpenting dalam rangka kegiatan belajar mengajar, tidak semata mata media teknologi komunikasi yang rumit dan kompleks.
B. Dasar Pemikiran Teknologi Pendiddikan
Dasar Pemikiran Teknologi Pendiddikan dapat di tinjau dari tujuan  pendidikan, taiu mengubah anak dan cara berpikir dan marasa berbuat, jadi mengubah kelakuan. Kurikulum disusun untuk mendorong anak berkembang ke arah tujuan itu. sudah selayaknya pendidik maupun anak didik harus tahu apa yang harus dicapai. atau tegasnya harus diketahui dengan jelas apa yang dapat dilakukan oleh murid sebagai hasil pelajaran yang tidak dapat dilakukannya sebelum ia mempelajarinya.                                                                   Perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa perubahan yang sangat signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia, baik dalam ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan iptek tersebut, perlu adanya penyesuain-penyesuaian, terutama sekali yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran disekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran berbasis teknologi yang perlu dipelajari dan dikuasai guru/calon guru, sehingga mereka dapat menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil guna.
Seiring dengan berkembangnya pendidikan dan sistem pendidikan di Indonesia, seluruh elemen masyarakat, utamanya yang terkait langsung dengan pendidikan dituntut untuk lebih kreatif dan profesional untuk mengembangkan pendidikan. Selain itu, para pelaku pendidikan juga diharapkan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama sesuai dengan kebutuhan dan tantangan pendidikan                 .                                                                                Kesadaran tentang pentingnya pendidikan dan teknologi yang dapat memberikan harapan dan kemungkinan yang lebih baik di masa mendatang, telah mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap setiap gerak dan langkah, dalam perkembangan dunia pendidikan.
Pendidikan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup, pada intinya bertujuan untuk memanusiakan manusia, mendewasakan, serta merubah prilaku dan meningkatkan kualitas hidup. Seperti dijelaskan dalam al-quran surat Al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-oran yang beriman diantara kamu, dan beberapa orang, yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakanQS. Al-Mujadalah:11)                                                            Untuk itulah perlu adanya cara atau metode untuk menjawab tangtangan – tantangan yang muncul seiring dengan berkembangnya waktu, dan dan bagaimana pencapain kurikulum secara maksimal, maka dari itu peranan penting teknologi sangatlah penting dalam pencapaian pendidikan yang maksimal, dan khususnya yang berkaitan dengan pendidikan agama islam.
  Dengan pendekatan teknologi pendidikan,  kita dapat menggunakan metode ilmiah untuk menguji-cobakan hipotesis-hipotesis tentang cara yang paling efektif guna mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Usaha ini pada hakikatnya tidak berbeda dengan metode pemecahan masalah (method of problem solving) yang dilakukan dalam bidang lainnya.
Dalam garis besar, langkah-langkah yang diikuti dalam metode teknologi pendidikan adalah:
1.   Merumuskan tujuan yang jelas yang harus dicapai yang dapat dipandang
     sebagai masalah.
2.   Menyajikan pelajaran menurut cara dianggap serasi yang kita pandang
     sebagai “hipotesis”yang perlu dites.
3.   Menilai hasil pelajaran untuk memuji hipotesis itu.
4.   Mencari perbaikan andaikan hasilnya belum memenuhi syarat atau standar
    yang ditentukan dan melangsungkan percobaan dengan cara lain sampai
    tercapai apa yang diharapkan. [3]
  Teknologi pendidikan mengharuskan guru merumuskan tujuan yang jelas memikirkan metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai tujuan itu. Tujuan yang jelas merupakan pegangan untuk memilih metode yang tepat. Banyak guru yang masuk kelas tanpa mengetahui dengan jelas apa yang ingin dicapainya dalam jam pelajaran itu.tanpa tujuan yang jelas kita tak kan tahu ke mana kita pergi dan apakah kita sampai ke tempat yang diharapkan, proses pembelajaran pada satuan pendidikan sekolah dasar.
Seorang harus memperhatikan karakteristik anak yang akan menghayati pengalaman belajar tersebut sebagai satu kesatuan yang utuh. Pengemasan pembelajaran harus dirancang secara tepat karena akan berpengaruh terhadap kebermaknaan pengalaman belajar anak. Pengalaman belajar yang menunjukkan kaitan unsur-unsur konseptual baik di dalam maupun antar matapelajaran, akan memberi peluang bagi terjadinya pembelajaran yang efektif dan lebih bermakna.
           Selanjutnya teknologi pendidikan menuntut agar diadakan penilaian yang segera tentang apa yang telah dipelajari. Banyak guru yang melakukan hanya beberapa kali dalam satu semester  dalam bentuk ulangan. Penilaian yang segera setelah pelajaran ,memberikan keterangan tentang prestasi anak dan sekaligus tentang kemampuan metode penyajian guru.
Penilaian itu berfungsi sebagai :
(1)   Alat mengukur hasil belajar murid.
(2)   Alat bagi guru untuk menilai efekviitasnya mengajar
(3)   Titik tolak untuk memperbaiki prestasi anak dengan menganalisis  
 kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat serta memperbaiki
 metodenya mengajar.[4]
    Bila guru menerapkan prinsip-prinsip teknologi pendidikan secara konsekuen, maka terbuka jalan untuk memperbaiki mutunya sebagai guru, ia akan memandang proses mengajar mengajar sebagai problema yang tak berkesudahan yang dihadapinya secara obyektif dan ilmiah. Dengan sikap serta usaha demikian mengajar akan dapat dikembangakan dan ditingkatkan menjadi profesi dalam arti yang sebenarnya.                                                            Langkah-langkah dalam tegnologi pendidikan seperti digambarkan pada bagan itu dapat digunakan sebagai pedoman untuk menyusun program suatu lembaga pendidikan tapi juga merencanakan suatu  pelajaran bahkan untuk memecahkan tiap masalah pengajaran yang suwaktu-waktu timbul dalam kelas, misalnya pertanyaan murid tentang suatu yang kurang dipahaminya. Dalam menghadapi masalah mengajar-belajar guru harus berfikir: Apa tujuanya? Apa yang harus dapat dilakukan oleh murid? Bagamaina cara mencapai tujuan itu ? Bagaimana hasilnya? Bagaimana hasilnya? Bila tidak memuaskan bagaimana cara memperbaikinya?. Inilah beberapa hal yang harus di dikuasai oleh seorang pendidik.
C. Pengembangan Teknologi
Tampak konsep teknologi pengajaran merupakan gejala baru di dalam dunia pendidikan dan latihan. Namun, bahwasanya konsep dasarnya telah berkembang sejak berabad- abad dari hasil pemikiran dari konsep konsep pengajaran sebelumnya.
Perkembangan dari berbagai metode pengajaran saat ini merupakan tanda lahir teknologi. Sekalipun dari latar belakang sejarahnya, tidak berdasarkan ilmu pengetahuan seperi yang kita ketahui. Dalam metode pengajaran terkandung konsep konsep yang mempengaruhi cara berfikir, bertindak, penelitian dan pengembangan pembelajaran yang kemudian dikenal sebagai teknologi.[5]
Pengembangan jaringan informasi `merupakan upaya mendasar yang perlu disegerakan kepada masyarakat kalangan bawah, seperti kelompok rumah tangga miskin, rentan, takberdayal adalah kelompok sasaran yang paling diutamakan. Karena dengan cepat perkembagan teknologi dari,teknologi cetak, teknologi audio-visual dan Pada 1930-an felm mulai digunakan untuk kegiatan pembelajaran[6], teknologi berbasis komputerdan  teknologi terpadu. [7]
Dalam pengembagan Teknologi dapat dikelompokkan menjadi teknologi rendah, sedang, atau teknologi tinggi. Teknologi rendah tidak menggunakan kelistrikan; yaitu tidak perlu dicolok dan tidak juga membutuhkan baterai. Sebagai misal, sebuah kaca pembesar untuk memperbesar bahan-bahan cetakan bagi siswa yang terhambatan secara penglihatan digolongkan teknologi pembantu berteknologi rendah.
Teknologi menengah membutuhkan kelistrikan. Buku mini berpendar untuk meningkatkan pencahayaan merupakan contoh teknologi menengah. Teknologi tinggi melibatkan penggunaan komputer. Membaca kurzweil merupakan contoh dari teknologi pembantu berteknologi tinggi.[8]
 a. Pengembagan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
      Pesatnya pengembangan TIK, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Di lingkungan perguruan tinggi, misalnya, pemanfaatan TIK lainnya, yaitu diwujudkan dalam suatu system yang disebut electronic university (e-university). Pengembnggan e-university bertujuan untuk mendukung penyelenggaran pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat memberi pelayanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun di luar peguruan tinggi tersebut melalui internet.
     Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah di dalam jaringan (online) dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan. Hal ini mempermudah pemberian informasi bagi siapa pun kesulitan informasi karena masalah ruang dan waktu.                                                               Lingkungan akademis pendidikan Indonesia yang sudah akrab dengan implikasi TIK di bidang pendidikan adalah UI dan ITB. Hampir setiap fakutlas di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu.
Demikian juga dengan UPI, melalui proses pengembangan sarana prasarana serta updating SDM telah mampu berkiprah dalam pemanfaatan TIK unuk kepentingan kebijakan pendidikan, diantaranya di fakultas ilmu pendidikan, melalui program studi teknologi pendidikan dengan laboratorium virtualnya mampu membangun automasi jadwal perkuliahan, kinerja dosen secara online, portofolio online, jurnal online, dan sebagainya.
Hal ini tentunya sangat membantu calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak lagi yang lainnya. Contoh lain yakni universiatas bina nusantara yang juga memiliki jaringan internet yang sangat mantap, yang membuat mereka layak mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs – situs pendidikan luar negeri  seperti institut pendidikan California, institut pendidikan Virginia, dan sebagainya.[9]                                                                             Sebagai contoh, pada tingkat pendidikan SMU implikasi TIK juga sudah mulai dilakukan walaupun belum mampu menjajal dengan implikasi – implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan.  Di SMU, rata – rata pengguna internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan TIK belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. TIK belum menjadi madia  database utama bagi nilai – nilai, kurikulum, siswa, guru, atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah. Selain untuk melayani institute pendidikan secara khusus, dapat juga digunakan untuk dunia pendidikan secara umum di Indonesia.
Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan system pendidikan di Indonesia. Situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini yaitu sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sector utama pendidikan. Selain lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian, kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan ataupun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari.
Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal, atupun referensi yang dibutuhkan. Inisiatif – inisiatif penggunaan TIK dan internet di luar instusi pendidikan formal, tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada yaitu situs penyelenggaraan “komunitas sekolah indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com[10]                                            Pengembangan dan penerapan TIK juga bermanfaat untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya adalah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang berpencar – pencar dan kontur permukaan buminya yang sering kali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan TIK untuk pendidikan. TIK sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi nusantara sebab TIK mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauh tidak terpisah oleh ruang, jarak, dan waktu. Demi penggapaian daerah – daerah yang sulit, tentunya penerapan ini dapat dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
D. Pemanfaatan Teknologi
Sudah selayaknya lembaga – lembaga pendidikan yang ada segera memperkenalkan dan memulai penggunaan dan memanfa’atkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai basis pembelajaran yang lebih mutakhir. Hal ini penting, mengingat penggunaan TIK merupakan salah satu faktor penting yang memungkinkan kecepatan transformasi ilmu pengetahuan kepada para peserta didik, generasi bangsa ini secara lebih luas.
Dalam konteks yang lebih spesifik, dapat dikatakan bahwa kebijakan penyelenggaraan pendidikan, baik yang diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat harus mampu memberikan akses pemahaman dan penguasaan teknologi mutakhir yang luas kepada para peserta didik.                                                                                                                  Progam pembangunan pendidikan yang terpadu, terarah dan berbasis teknologi paling tidak akan memberikan multiplier effect dan nurturing effect terhadap hampir semua sisi pembangunan pendidikan sehingga TIK berfungsi untuk memperkecil kesenjangan penguasaan teknologi mutakhir, khususnya dalam dunia pendidikan.      
Pembangunan pendidikan berbasis TIK setidaknya memberikan dua keuntungan. Pertama, sebagai pendorong komunita pebdidikan (termasuk guru) unuk lebih apresiatif dan proaktif dalam maksimalisasi potensi pendidikan. Kedua, memberikan kesempatan luas kepada peserta didik dalam memanfaatkan setiap potensi yang ada, yang dapat diperoleh dari sumber – sumber yang tidak terbatas.
Adapun kedudukan lain TIK dalam pendidikan, yaitu :
  1. Mempermudah kerjasama antar Pelajar dan Pendidik, menghilangkan batas ruang, jarak, dan waktu.
  2. Sharing information, sehingga hasil penelitian dapat digunakan bersama – sama dan mempercepat pengembangan ilmu pngetahuan.
  3. Virtual university, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.[11]
  4. Serta Penyediaan pendidikan untuk mendukung pelaporan kepada Kantor Dinas Pendidikan yang terkait dengan Ujian Akhir Nasional (UAN) dan Badan Akreditasi Sekolah (BAS).[12]                                                                               
  5. Donald p.ely (1979) mengemukakan beberapa manfaat media teknologi pendidikan, yaitu : meningkatkan produiktivitas pendidikan, memberikan kemungkinan kegiatan pengajaran bersifat individual, memberi dasar yang lebih dinamis terhadap pendidikan, pengajaran yang lebih mantap, memungkinkan belajar seecara seketika dan penyajian pendidikan lebih luas. Adapun manfaat media teknologi pendidikan lebih rinci menurut ely (1979) adalah sebagai berikut:
-          meningkatkan mutu pendidikan dengan jalan mempercepat rate of learning’, membantu guru untuk menggunakan waktu belajar secara lebih baik, mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, aktivitas guru lebih banayak diarahkan untuk meningkatkan kegairahan anak.
-          memberi kemungkinan pendidikan yang sifatnya lebih individual dengan jalan memperkecil atau mengurangi control guru yang tradisional dan kaku, memberi kesempatan luas kepada anak untuk berkembang menurut kemampuannya, memungkinkan mereka belajar menurut cara yang di kehendaki.
-          memberi dasar pengajaran yang lebih ilmiah dengan jalan menyajikan atau mernecanakan program pengajaran secara logis dan sistematis, mengembangkan kegiatan pengajaran melaui penelitian, dan sebagai pelengkap maupun sebagai terapan.
-          pengajaran dapat dilakukan secara mantap dikarenakan meningkatnya kemampuan manusia sejalan dengan pemanfaatan media komunikasi, informasi dan data dapat di sajikan lebih konkret, rasional.
-          meningkatkan terwujudnya ‘immediacy of learning’  karena media teknologi dapat menghilangkan atau mengurangi jurang pemisah antara kenyataan di luar kelas dengan kenyataan yang ada di dalam kelas, memberikan pengetahuan langsung.
-          memberikan penyajian pendidikan lebih luas, terutama melaui media massa, dengan jalan memanfaatkan secara bersama dan lebih luas peristiwa – peristiwa langka, menyajikan informasi yang tidak terlalu menekankan batas ruang dan waktu.[13]
Uraian di atas memberi gambaran kepada kita bahwa teknologi pendidikan atau pemanfaatan teknologi untuk tujuan pendidikan mempunyai manfaat luas. Teknologi pendidikan memungkinkan kegiatan belajar mengajar lebih produktif, ilmiah, diindividualisasikan, powe fu, immediacy, sejalan dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi.                 Tentu saja hal ini tidak sederhana. Teknologi pendidikan menuntut pengetahuan tertentu dari subjek pendidikan, oleh karena itu teknologi pendidikan teknologi yang di bahas dalam karya ini adalah bagian integral dari keseluruhan kegiatan pendidikan untuk meningkatkan mutu pelayanan terhadap anak.     
E. Analisis Penulis Tentang Peranan teknologi dalam Pendidikan                            Hidup tanpa teknologi, bagaikan hidup didalam gua, begitu pula  pendidikan, jikalau pendidikan didunia ini tanpa didukung dengan kemajuan teknologi, maka pendidikan tersebut akan seperti pendidikan kuno yang tidak ada perkembangan dan perubahan didilamnya.                                    Pengembangan dan pemanfaatan teknologi dalam duania pendidikan sangatlah dibutuhkan, karena peranan teknologi dalam menunjang keberhasilan proses belajar mengajar sangatlah domonan.
Karena belajar merupakan suatu proses yang komplek yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya, baik lingkungan alam maupun sosial budayanya.
Karena pengertian belajar adalah “suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya”.[14] Sedangkan menurut Thursan Hakim,“Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan”.[15]                                                                      
  Pendidikan agama Islam yang diajarkan disekolah sebagaimana dengan keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan bahwa di sekolah-sekolah negeri, pendidikan agama Islam diajar selama 120 menit (2 jam) dalam setiap minggu[16].                                                                                           Dari berbagai uraikan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam pendidikan nasional telah dimanajemen, baik secara lembaga dan pembelajaran tentang menempatkan pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah baik dari jenjang bawah sampai jenjang atas.
Namun ironisya dalam sekolah-sekolah yang berbasisi negeri (Non Agama) Jumlah jam peajaran agama hanya 120 menit dalam satu minggu, dari minimnya jam pelajaran agama maka, peranan teknologi sangatlah penting dalam pencapaian Pendidikan. Karena tanpa peranan teknologi yang baik, maka proses belajar mengajar tidak akan bisa tercapai dengan baik, khususnya sekolah sekolah yang berbasis agama Islam.                                                           Karena tujuan penyelenggaraan pendidikan agama islam untuk mempersiapkan peserta didik dalam menuju pendidikan tinggi dan terjun di masyarakat, karena itu fungsi teknologi dalam pendidikan lebih pada penyiapan siswa dalam kerangka akademik serta dasar–dasar pengetahuan sebagai landasan kuat untuk tumbuhnya sikap dan moral sebagai ilmuan Islam
Dalam  Islam, pendidikan berasal dari kata “tarbiyah” dan bahasa berasal dari bahasa Arab[17], merupakan proses mengubah tingkah laku individu peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitarnya; proses tersebut dilakukan melalui pendidikan sebagai suatu aktifitas asasi dan profesi di antara sekian banyak profesi asasi dalam masyarakat
  Oleh karena itu seorang guru harus bisa terampal agar hasil pendidikan sesuai dengan apa yang kita harapkan, dan agar pendidikan bias tercapai dengan baik maka teknologi sangan berperan penting didalamnya, namun dengan adanya teknologi yang modrn, seorang guru harus bias mengarahkan peserata didik dalam pemanfaatan teknologi, karena tanpa bibbingan dan pengarahan dari pendidik, maka seorang anak akan muda terbawa arusarus negative, yang ditimbulakan dari teknologi, karena tugas pendidik adalah, membentuk karekter pribadi yang luhur.                                                              
Hal ini sesuai dengan UUD tahun 1945 pasal 3 tentang pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat  dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, dan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi serta bertanggungjawab.[18].                                                         
 Oleh sebab itu, pada masa saat ini teknologi tidak hanya digunakan dalam urusan astronomi atau pun kesehatan saja, namun pendidikan haruslah megunakan teknologi, karena dengan kemajuan pendidikan, maka secara otomatis teknologi akan ikut berkembang.                                                  
 Namun pada dasarnya pengenbangan teknologi merupakan dari hasil pendidikan yang melalui proses pembelajaran, kemudian diterapkan, sehingga munculah teknologi. Pendidikan dan teknologi bagaikan mata rantai yang satu dengan yang lain salaing berkaitan, jika teknologi menjau dari pendidikan, maka teknologi tidak akan bisa berkembang dengan pesat. Begitu pula jikalau pendidikan tidak dibarengi dengan teknilogi, maka pendidikan itu akan sulit berkembang dan akan menjadi monoton tidak ada kemajuan.
               Pada dasarnya, pemikiran masyarakat kita telah terkontaminasi dengan angapan, bahwa teknologi dalam pendidikan adalah sebuah pembelajaran yang dialakukan dengan mengunakan alat elektronik. Namun pada dasarnya sebuah teknologi dalam arti luas dalam pendidikan adalah media yang lahir direvolusi teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pengajaran, disamping guru, buku dan papan tulis, dan semua alat penyampaian informasi yang menghasilkan, hasil yang memuaskan dalam proses belajar menajar, ini adalah termasuk bagaian dari teknologi pendidikan.                                   
PENUTUP
Dari pemaparan diatas, teknologi pendidikan dapat di tafsirkan  sebagai media dari perkembangan alat komunikasi yang dugunakan untuk tujuan pendidikan. Alat-alat itu lazim disebut ”hard ware”. Ada pula yang memandang teknologi pendidikan sebagai suatu pendekatan yang ilmiah kritis, dan sistematis tentang pendidikan. Pendirian ini mengutamakan “soft ware”-nya. Tanpa alat-alat, pendidikan dapat dijalankan. Sebaliknya “hard ware” tak berguna tanp “soft ware”.
Teknologi pendidikan merupakan suatu ekspresi dari gerakan dan teknologi pendidikan mengajak guru untuk bersikap problematis terhadap proses belajar mengajar serta memandang tiap metode metode mengajar sebagai hipotesis yang harus di uji efektivitasnya.dengan demikian teknologi pendidikan mendorong profesi keguruan untuk berkembang menjadi “science”. Namun pekerjaan guru akan selalu mengadung aspek ”seni”.
Dari pemaparan diatas, teknologi yang paling penting adalah teknologi yang ditimbulkan dari diri pendidik, tanpa seorang pendidik yang handal dan kreatif maka teknologi tidak akan bermanfaat dalam pendidikan. Kerena pada dasarnya kesuksesan dalam pendidikan adalah terletak pada keaktifan seorang pendidik dalam mengelolah lingkunagan sekolahnya.                                                           Dan seorang Guru harus berwawasan luas, memiliki kreativitas tinggi, keterampilan metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan mengembangkan materi Secara akademik, guru dituntut untuk terus menggali informasi ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan dan banyak membaca buku agar penguasaan bahan ajar tidak terfokus pada bidang kajian tertentu saja, serta seorang guru harus menguasai teknologi dengan sepenuhnya.                                                                                         
Serta seorang peserta didik memerlukan bahan bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, dan juga fasilitas internet. Semua ini akan menunjang, memperkaya, dan mempermudah pengembangan wawasan. Bila sarana ini tidak dipenuhi, maka seorang guru harus lebih kreatif.


DAFTAR PUSTAKA 
Danim, Sudarman. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. 1995.
Nasution. Teknologi Pendidikan Jakarta: Bumi Aksara. 1994.
Sudjana, Nana. Ahmad Rifai. Teknologi Pengajaran. Bandung: SBA. 2003.
Wasty Sumanto. Teknologi Pendidikan. Jakarta: Renika Cipta. 2009.
Sharo E. Smaldino, Debora L. Lother, jemesde Russel. Teknologi Pewmbelajaran Dan Media   Pembelajaran. Jakarta: kjencana, 2012 Cyril Poster. Gerakan Menciptakan Sekolah Unggulan,Jakarta: Adidaya. 2000.
Dermawan, Deni. Teknologi Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2011.
Hadi, Yusuf .  Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Mahkota. 2000.



Postingan terkait: