Tes ialah
Prosedur yang sistematis untuk mendeskripsikan dan mengobservasi atau mengukur
tingkah laku seseorang dengan bantuan
skala numerik atau sistem kategori. Tes ini tidak mengukur secara
langsung, hanya pada sifat/karakteristik yang ada pada jawaban testee terhadap item tes.
Jenis tes dapat dibedakan kedalam tes buatan
guru dan tes standar. Kedua tes tersebut walau sama-sama dimaksudkan untuk
mengukur keberhasilan belajar peserta didik mempunyai segi-segi perbedaan.
Berikut akan dibicarakan sedikit tentang kedua macam tes tersebut.
Jenis tes
dapat dibedakan kedalam tes buatan guru dan tes standar. Kedua tes tersebut
walau sama-sama dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan belajar peserta didik
mempunyai segi-segi perbedaan. Berikut akan dibicarakan sedikit tentang kedua
macam tes tersebut.
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes
Tes standar
sebagai kebalikan tes buatan guru adalah tes yang telah distandarkan. Tes
standar sebenarnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu tes bakat (aptitude
test) dan tes prestasi (achievement test), walau keduanya mengandung unsur
ketumpangtindihan. Tes standar yang akan dibicarakan berikut adalah tes standar
berupa tes prestasi.[1]
Pengertian standar dapat diartikan sebagai
suatu tingkat kemampuan tertentu yang harus dimiliki peserta didik pada
program-program tertentu. Program disini juga dapat diartikan sebagai jenjang
dan satuan pendidikan tertentu, tingkat SD, SMP, SMA, atau SMK. Perkataan
standar dalam tes lebih dimaksudkan bahwa tes tersebut dikerjakan oleh semua
peserta didik dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan yang sama
pula. Jadi, seolah-olah ada suatu
standar atau ukuran tertentu yang juga
akan menghasilkan penampilan yang standar tertentu pula. Oleh karena itu, kita
dapat membandingkan capaian prestasi
antara kelompok satu kelompok (sekolah)
dengan kelompok (sekolah) lain karena memergunakan alat
tes standar yang sama..[2]
Tes standar
yang dibicarakan berikut adalah tes standar yang berupa prestasi. Pengertian
standar dapat diartikan sebagai suatu tingkat kemampuaan tertentu yang harus
dimiliki siswa pada program-program tertentu (SD, SMP, SMA). Pengertian standar
dalam tes lebih dimaksudkan bahwa tes tersebut dikerjakan oleh semua siswa
dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang sama pula.[3]
Standar untuk
siswa dimaksudkan sebagai suatu tingkat kemampuan yang harus dimiliki bagi
suatu program tertentu. Istilah “standar” dalam tes dimaksudkan bahwa semua
siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sama dari sejumlah besar pertanyaan
dikerjakan dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan waktu yang
sama pula. Dengan demikian maka seolah-olah ada suatu standar atau ukuran
sehingga diperoleh satu standar penampilan (performance) dan
penampilan kelompok lain dapat dibandingkan dengan kelompok standar tersebut.
Istilah
“standar” tidak mengandung arti bahwa tes itu mengukur apa yang harus dan dapat
diajarkan pada suatu tingkat tertentu atau bahwa tes itu menyiapkan suatu
standar prestasi dimana siswa harus dan dapat mencapai suatu tingkat tertentu.
Penyusun tes
standar selalu mengusahakan agar system skoringnya sangat objektif sehingga
dapat diperoleh reliabilitas yang tinggi. apabila mungkin, dilakukan dengan
mesin, hal ini tidak berarti bahwa bentuk tes standar harus pilihan ganda.
Tetapi untuk skoringnya diusahakan agar tidak kena bias factor-faktor lain.
Usaha lain adalah penggunaan skala skor dan norma yang relevan. Skala skor
digunakan untuk menyesuaikan antara bnetuk parallel dan bentuk aslinya.
Disamping itu juga diperlukan penjelasan terinci tentang tes itu. Tentang
keterangan ini akan dibicarakan pada bagian kelengkapan tes standar.[4]
Tes standar
sebenarnya bukanlah sesuatu yang istimewa dalam tes prestasi belajar. Tes ini
disusun dalam tipe-tipe soal yang sama dan meliputi bahan atau pengetahuan yang
sama banyak dengan bahan atau pengetahuan yang dicakup tes buatan guru.[5]
a) Ciri Tes Standar
a. penyusunan tes standar biasanya dilakukan oleh sebuah tim
yang sengaja dibentuk
b.
seleksi
bahan dan tujuan didasarkan pada kurikulum atau buku-buku teks yang dipakai secara nasional
c. tes diujicobakan kepada sejumlah siswa, hasilnya
dianalisis, yaitu analisis butir soal untuk mencari koefisien taraf kesukaran
dan daya pembeda
d. tes bersifat seragam dan dipergunakan di semua sekolah.
Jadi, tes ini lebih bersifat nasional dan dipakai berkali
e. tes standar didasarkan pada tujuan umum yang diharapkan
dapat merangkum semua tujuan khusus yang disusun oleh guru di berbagai sekolah
f. tes standar biasanya telah dilengkapi dengan sebuah
manual yang berisi petunjuk-petunjuk penting tentang pelaksanaan tes,
penskoran, dan penafsiran terhadap hasil tes. Manual juga memuat keterangan
tentang proses standardisasi seperti kegiatan uji coba, analisis hasil, revisi,
dan juga informasi tentang tingginya taraf kesahihan dan ketepercayaan tes.[6]
b) Kegunaan Tes Standar
Secara
singkat dapat dikemukakan bahwa kegunaan tes standar secara garis besar kegunaan tes standar
adalah:
a. Membandingkan
prestasi belajar dengan pembawaan individu atau kelompok.
b. Membandingkan
tingkat prestasi siswa dalam keterampilan di berbagai bidang studi untuk individu atau kelompok.
c. Membandingkan
prestasi siswa antara berbagai sekolah atau kelas.
d. Mempelajari
perkembangan siswa dalam suatu periode waktu tertentu.
4. Tes Tidak
Standar (Buatan Sendiri)
Sesuai dengan
namanya, buatan guru adalah tes yang dibuat oleh guru-guru kelas itu sendiri.
Tes tersebut dimaksud untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik
mencapai kompetensi setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang
dikelolah oleh guru kelas yang
bersangkutan. Penyusunan soal-soal tes yang dimaksudkan untuk mengukur tingkat
keberhasilan peserta didik tersebut, pada umumnya dilakukan oleh para guru
bidang studi yang bersangkutan. Hal itu
memang menjadi kewajiban para guru yang mengukur capaian prestasi
belajar peserta didik di kelas mata pelajarannya. Para guru itulah yang merumuskan
kompetensi dasar dan indikator yang akan dibelajarkan, memilih bahan,
melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan kamudian menilai capaian peserta didik.
Dalam keadaan seperti itum gurulah yang palig tahu apa yang dipelajari dan
harus di ukur pada peserta didik di kelasnya sehingga dimungkinkan untuk
membuat alat ukur tingkat.
Tes tidak
standar atau Test buatan guru adalah test yang dibuat
oleh guru kelas itu sendiri. Tes tersebut dimaksudkan untuk
mengukur tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan setelah berlangsungnya
proses pembelajaran yang dikelola oleh guru kelas yang bersangkutan,[7]
Taraf
ketepercayaan tes buatan guru sering dikatakan rendah atau tidak diketahui
secara pasti karena memang jarang dilakukan pengujian, tes buatan guru
bertujuan untuk mengetahui kadar pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
disusun, tingkat penguasaan bahan siswa, memberikan nilai kepada siswa sebagai
laporan hasil belajarnya di sekolah.[8]
Tes buatan
guru didasarkan pada tujuan khusus yang dirumuskan sendiri oleh guru tersebut.
Kegunaan tes buatan guru adalah:
a.
Untuk
menentukan seberapa baik siswa telah menguasai bahan pelajaran yang diberikan
dalam waktu tertentu.
b.
Untuk
menentukan apakah sesuatu tujuan telah tercapai.
c.
Untuk
memperoleh suatu nilai.[9]
Ditinjau dari
pelaksanaannya tes buatan guru dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis:
1)
Lisan (oral test), dilaksanakan dengan cara mengajukan
pertanyaan kepada siswa, dan jawabannya secara
lisan dalam komunikasi langsung.
2)
Tertulis
(written test), dilaksanakan dengan jalan mengajukan lembaran pertanyaan/soal tes kepada siswa, dan jawabannya
dilakukan secara tertulis.
B.
Perbedaan Tes Standard dan Tes Buatan Sendiri
(1) Jika tes standar didasarkan atas
bahan dan tujuan umum dari sekolah-sekolah diseluruh negeri tapi tes
buatan guru didasarkan atas bahan dan tujuan khusus yang dirumuskan oleh guru
untuk kelasnya sendiri.
(2) Jika tes standar mencakup aspek yang
luas dan pengetahuan atau keterampilan dengan hanya sedikit butir tes untuk setiap
keterampilan atau topik. Sedangkan tes buatan guru dapat terjadi hanya mencakup
pengetahuan atau keterampilan yang sempit.
(3) Jika tes standar disusun kelengkapan
staf professor, pemabahas, editoer, butir tes. Sedang tes buatan guru biasanya
disusun sendiri oleh guru dengan sedikit atau tanpa bantuan orang lain atau
tenaga ahli.
(4) Jika tes standar menggunakan
butir-butir tes yang sudah diujucobakan (try out), dianalisis dan
direvisi sebelum menjadi sebuah tes. Sedangkan tes buatan guru jarang-jarang
menggunakan butir-butir tes yang sudah diujicobakan dianalisis dan direvisi.
(5) Jika tes standar mempunyai
reliabilitas yang tinggi maka tes buatan guru hanya mempunyai reliabilitas sedang
atau bahkan rendah.
(6) Jika tes standar dimungkinkan
menggunakan norma untuk seluruh sekolah disebuah Negara baik didalam maupun
luar negeri sedangkan norma kelompok terbatas kelas tertentu.
Selanjutnya baik tes standar dan tes buatan guru
dianjurkan dipakai jika hasilnya akan digunakan untuk:
a) Mengadakan
diagnosis terhadap ketidakmampuan siswa.
b) Menentukan
tempat siswa dalam suatu kelas atau kelompok.
c) Memberikan
bimbingan kepada siswa dalam pendidikan dan pemilihan jurusan.
d) Memilih
siswa-siswa untuk program khusus.
Dari uraian
diatas tampak bahwa baik tes standar maupun tes buatan guru atau tes tidak
standar masing-masing mempunyai kegunaan sendiri. Dua macam tipe evaluasi ini
saling mengisi dan saling melengkapi.[11]
KESIMPULAN
Tes standar
maupun tes buatan guru mempunyai kegunaan masing-masing dan saling melengkapi
satu sama lain dalam proses evaluasi. Sebuah tes yang sudah distandardisasikan
dan sudah dapat disebut sebagai tes standar, biasanya dilengkapi dengan sebuah
manual.
1. Pengumpulan informasi lewat
teknik tes lazimnya dilakukan lewat pemberian separangkat tugas,
latihan, atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik (testi,
tercoba) yang sedang di tes.
2. Tes buatan
guru adalah tes untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik mencapai
kompetensi setelah berlangsungnya proses pembelajaran yang dikelolah oleh guru kelas yang bersangkutan
3. Tes standar dapat
diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan tertentu yang harus dimiliki peserta
didik pada program-program tertentu. Program disini juga dapat diartikan
sebagai jenjang dan satuan pendidikan tertentu,
4. Perbedaan tes
standar dengan tes buatan guru yaitu Tes standar bersifat seragam dan
dipergunakan disemua sekolah, jadi bersifat nasional dan dapat dipakai
berkali-kali. Sedangkan tes buatan guru
hanya dapat memergunakan norma untuk
kelompok terbatas, yaitu pada kelas- kelas yang dites dengan alat tes itu saja.
Penggunaan norma inilah antara lain yang juga membedakan tes standar dengan
tes buatan guru.
DAFTAR
PUSTAKA
Arikunto, Suharsini 2002 , Dasar-Dasar
Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi), (Jakarta: Bumi Aksara,)
Azwar. 2002. Tes
Prestasi Fungsi dan
Pengembangan Pengukuran Prestasi
Belajar. (Edisi II. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar)
Daryanto. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta
: Rineka Cipta .
http://nahulinguistik.wordpress.com
http://www.masbied.com/2011/02/01/pengukuran-dalam-penelitian
Sudijono, Anas
1996, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada)
Sugiyono 2007, Metode Penelitian
Kuantitatif kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta)
Thoha, M.
Chabib. 2001. Teknik Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Grafindo Persada)