PERHATIAN DAN BERFIKIR
PENDAHULUAN
Psikologi adalah studi
ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan adalah cabang
ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan
pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Bidang psikologi pendidikan didirikan
oleh beberapa perintis bidang psikologi sebelum awal abad ke-20. Ada tiga
perintis terkemuka yang muncul diawal sejarah psikologi pendidikan, yaitu
William James, John Dewey, dan E.L. Thorndike.
Sebagaimana telah
dikatakan, psikologi mempersoalkan aktivitas manusia, baik yang dapat diamati
maupun yang tidak. Bagian dari aktivitas- aktivitas manusia adalah perhatian
dan berfikir. Pemakalah disini akan membahas mengenai hal tersebut dibawah ini.
PEMBAHASAN
A.
PERHATIAN
1.
Pengertian
Perhatian (attention) adalah
proses konsentrasi pikiran atau pemusatan akivitas mental. Perhatian juga dapat
menunjuk pada proses pengamatan beberapa pesana sekaligus, kemudian
mengabaikannya kecuali hanya satu pesan. Dengan kata lain, perhatian melibatkan
proses seleksi terhadap beberapa objek yang hadir pada saat itu, kemudian pada
saat yang bersamaan pula seseorang memilih hanya satu objek, sementara
objek-objek yang lain diabaikan.[1]
Sedangkan menurut Drs. Sumadi
Suryabrata definisi mengenai perhatian itu diberikan oleh para ahli psikologi
ada dua macam, yaitu kalau diambil intinya saja dapat dirumuskan sebagai
berikut:[2]
a.
Perhatian
adalah pemusatan tenaga psikis setuju kepada suatu objek
b.
Perhatian
adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang
dilakukan
2.
Macam-macam
perhatian[3]
a.
Atas dasar
intensitasnya, yaitu banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas
atau pengalaman batin, dibedakan menjadi dua ;
1)
Perhatian
intensif, dan
2)
Perhatian
tidak intensif.
Makin banyak kasadaran yang menyertai suatu aktivitas atau
pengalaman
batin makin intensiflah perhatiannya.
b.
Atas dasar
cara timbulnya, perhatian dibedakan manjadi:
1)
Perhatian
spontan (perhatian tidak sekehendak, perhatian tak disengaja)
2)
Perhatian
sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif)
c.
Atas dasar
luas objek yang dikenai perhatian
1)
Perhatian
terpencar (distributive)
Perhatian terpencar pada
suatu saat dapat tertuju kepada bermacam-macam objek.
Contoh supir yang
mengemudikan mobil.
2)
Perhatian
terpusat (konsentratif)
Perhatian yang terpusat
pada suatu saat hanya dapat tertuju kepada objek yang sangat terbatas.
Contoh, tukang jam yang
memperbaiki jam.
3.
Hal-hal
yang menarik perhatian[4]
a.
Dipandang
dari segi objek
“hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari
konteksnya”/”hal
yang menarik perhatian adalah hal yang lain dari yang lain”.
Contoh : Sebuah barisan
salah seorang diantara yang berbaris itu
memakai baju merah, sedang yang lain memakai baju putih.
b.
Dipandang
dari subjek yang memperhatikan
Hal yang menarik
perhatian adalah yang sangat bersangkut-paut dengan pribadi si subjek. Contoh
: hal-hal yang bersangkut paut dengan
kebutuhan itu menarik perhatian, iklan tentang obat-obatan menarik pehatian
orang yang butuh membeli obat.
B. BERPIKIR
1.
Pengertian
Menurut tinjauan
pemrosesan informasi, maka proses-proses dan representasi kogniti dapat
dibedakan menjadi 2 bagian yang sebenarnya bersifat kesinambungan:
a.
Lower
order cognition (LOC) ialah komponen-komponen yang terletak pada urutan awal
proses-proses kognitif danmasih bersifat lebih dangkal, misalnya persepsi,
pengenalan pola dan ingatan.
b.
Higher
order cognition (HOC) ialah komponen-komponen yang terletak pada urutan akhir
atau lebih tinggi dari keseluruhan proses kognitif manusia misalnya, berpikir,
pentukan konsep, penalaran, bahasa, pembuatan keputusan, dan pemecahan masalah.[5]
Pemikiran itu menggunakan
beberapa asumsi.
Pertama, setiap
komponen proses kognitif tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lain.
Kedua,
proses-proses kognitif yang lebih tinggi (HOC) didasarkan pada proses-proses
kognitif yang berada pada urutan yang lebih rendah(LOC) atau lebih awal.
Ketiga, kebanyakan
aktifitas pemecahan masalah atau pembentukan konsep melibatkan proses berpikir
juga.[6]
Dalam buku psikologi
pendidikan karya John W. Santrock berpikir adalah memanipulasi atau mengelola
dan mentransformasi informasi dalam memori. Ini sering kali dilakukan unuk
membentuk konsep, bernalar dan berpikir secara kritis, membuat keputusan,
berpikir kreatif dan memecahkan masalah.[7]
Menurut Abu
Ahmadi dalam buku psikologi belajar berpikir adalah daya jiwa yang dapat
meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita. Berpikir itu merupakan
proses yang “dialektis” artinya selama kita berpikir, pikiran kita dalam
keadaan tanya jawab, untuk dapat meletakkan hubungan pengetahuan kita. Dalam
berpikir kita memerlukan alat yaitu akal (ratio). Hasil berpikir itu dapat
diwujudkan dengan bahasa.[8]
Sedangkan
para ahli asosiasi yang disampaikan dalam buku psikologi pendidikan karya
Sumadi Suryabrata menganggap bahwa berpikir adalah kelangsungan tanggapan
dimana subjek yang berfikir pasif.
Menurut plato berfikir adalah berbicara dalam hati. (berfikir adalah
aktivitas adeasional). pada pendapat ini dikemukakan dua kenyataan :
a.
Berfikir
adalah aktivitas, jadi subjek yang berfikir aktif
b.
Bahwa aktifitas itu sifatnya ideasional, jadi
bukan sensoris dan bukan motoris, walaupun disertai oleh kedua hal itu,
berfikir itu menggunakan abstraksi atau “ideas”.
Berfikir adalah
meletakkan hubungan antara bagian-bagian pengetahuan kita.
Berfikir adalah proses
yang dinamis yang dapat dilukiskan menurut proses atau jalan.[9]
2.
Komponen
dasar di dalam berpikir
Proses berpikir secara
normal menurut Mayer akan meliputi tiga komponen pokok sebagai berikut.[10]
a.
Berpikir
adalah aktivitas kognitif yang terjadi didalam mental atau pikiran seseorang,
tidak tampak tetapi dapat disimpulkan berdasarkan perilaku yang tampak.
b.
Berpikir
merupakan suatu proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan didalam
system kognitif. Pengetahuan yang pernah dimiliki (tersimpan didalam ingatan)
digabungkan dengan informasi sekarang sehingga mengubah pengetahuan seseorang
mengenai situasi yang sedang dihadapi.
c.
Aktivitas
berpikir diarahkan untuk pemecahan masalah
3.
Proses yang
dilewati dalam berfikir
a.
Pembentukan pengertian
Pembentukan pengertian,
yaitu kita menghilangkan cirri-ciri umum dari sesuatu, sehingga tinggal cirri
khas dari sesuatu tersebut. [11]
Pengertian logis dibentuk melalui empat
tingkat yaitu[12] :
1)
Menganalisis
ciri-ciri dari sejumlah objek yang sejenis. Objek tersebut kita perhatikan satu
demi satu. Misal membentuk pengertian manusia, kita menganalisis berdasarkan
cirri-cirinya.
2)
Membandingkan ciri tersebut untuk menemukan ciri yang sama, yang
tidak sama.
3)
Mengabstrasikan,
yaitu menyisihkan, membuang, ciri yang tidak hakiki, menangkap ciri yang
hakiki.
b.
Pembentukan
pendapat
Penbentukan
pendapat adalah meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih.
Subjek adalah pengertian yang diterangkan, sedangkan predikat adalah pengertian
yang menerangkan. Misal rumah itu baru, rumah (subjek), baru (predikat).
Pendapat dibedakan menjadi tiga :
1)
Pendapat
afirmatif/positif , yaitu pendapat yang mengayakan, yang secara tegas
menyatakan sesuatu. Mial si totok pandai.
2)
Pendapat
negative, yaitu pendapat yang menidakkan, secara tegas menerangkan tidak adanya
sesuatu sifat pada suatu hal. Misal si totok tidak bodoh.
3)
Pendapat
modalitas/kebarangkalian, yaitu pendapat yang menerangkan kebarangkalian,
kemungkinan sifat pada suatu hal. Misal hari ini mungkin hujan.[13]
c.
Penarikan
kesimpulan atau pembuatan keputusan
Keputusan adalah hasil
perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasarkan pendapat-pendapat yang
telah ada. Ada tiga macam keputusan yaitu :
1)
Keputusan
indukatif, yaitu keputusan yang diambil dari pendapat-pendapt khusus menuju ke
satu pendapat umum.
2)
Keputusan
dedukatif, yaitu keputusan yang ditarik dari hal yang umum ke hal yang khusus.
3)
Keputusan
analogis, yaitu keputusan yang diperoleh dengan jalan membandingkan atau
menyesuaikan dengan pendapat-pendapat khusus yang telah ada.
KESIMPULAN
Perhatian (attention) adalah proses
konsentrasi pikiran atau pemusatan akivitas mental. Perhatian juga dapat
menunjuk pada proses pengamatan beberapa pesana sekaligus sedangkan berpikir adalah kelangsungan tanggapan
dimana subjek yang berfikir pasif.
DAFTAR PUSTAKA.
Ahmadi, Abu, Psikologi
Belajar, Jakarta: rineka cipta, 2004
Santrock, W John, Psikologi Pendidikan edisi kedua, Jakarta:
Media Group, 2007
Suharnan, Psikologi Kognitif, Surabaya: Srikandi, 2005
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Pendidikan, Jakarta : raja grafindo persada, 2008